Apa yang BOLEH dan TIDAK BOLEH saat periode detoks
Untuk melakukan detox, tidak semua orang bisa melakukannya dengan konsisten. Namun juga tidak sedikit orang bisa menerapkan program detoks ini secara rutin. Dan bisa dibilang detoks ini merupakan gaya hidup sehat yang diperlukan saat ini.
Detox yang biasa kita tahu, diambil dari kata detoksifikasi yang memiliki proses pembuangan toksin atau racun. Tentunya, jika detox ini dengan rutin, akan menghasilkan manfaat yang luar biasa untuk tubuh kita. Ibarat merawat rumah, tentunya kita harus membersihkannya secara rutin agar terlihat bersih dan indah. Nggak mungkin kan, kita menimbun sampah di dalam rumah. Apalagi sampah di dalam tubuh. Waduuuhhh nggak kebayang bentuknya dan aromanya.
Pre dan Post Detox
Kenapa harus ada Pre dan Post Detox? Karena bagi sebagian orang yang tidak terbiasa Detox, tidak makan karbo, protein hewani, makanan berlemak, makanan / minuman tinggi gula, Detoksifikasi jdi begitu berat Tapi bagi yang terbiasa hidup sehat dgn membatasi asupan makanan / minuman di atas, detox sudah ringan dan menyenangkan.
Fungsi dari Predetox sebelum Medetox dan Post Detox sesudahnya adalah agar tubuh kita melalui fase penyesuaian / adaptasi akan perubahan metabolisme yang akan terjadi selama periode Medetox. Diharapkan dengan ini, medetox dapat lebih menyenangkan bagi kita semua. PreDetox akan kita lakukan selama 2 hari.
Apa yang BOLEH✔️ dan TIDAK BOLEH❌ ketika melakukan PREDetox!
Dibawah ini adalah Beberapa panduan mudah dalam PREDetox!
BOLEH
- Mengurangi porsi makan secara bertahap (dari 100% kemudian menjadi 75% , lalu menjadi 50% dan akhirnya menjadi 25%)
- Minum 3 liter air putih
- Konsumsi MELILEA Greenfield 3 in1 sebanyak 3 – 4x sehari
- Terapkan pola makan rendah garam, rendah gula, rendah lemak, tinggi serat dan tinggi nutrisi.
- Selalu memilih pilihan masak di kukus, rebus, salad (mentah) dan tumis.
TIDAK BOLEH
- Sehari setelah makan banyak, keesokan harinya langsung menerapkan MEDetox
- Minum minuman berkarbonasi, alkohol, energy drink, minuman mengandung pemanis dan sup mengandung krim.
- Menggunakan obat, penahan sakit, antibiotic, dan jamu-jamuan.
- Menggunakan pola masak di goreng, di acaar, di asap, di bakar, atau menggunakan bumbu masak garam, gula, MSG dan kecap berlebih.
